Wagashi (和菓子) secara harfiah berarti penganan manis (WA/ 和 = Jepang, dan GASHI/菓子 = penganan). Wagashi adalah jenis penganan Jepang dengan rasa manis berwarna cerah dan indah yang biasanya mewakili musim. Misalnya yang berhubungan dengan sakura di musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Sebenarnya dari mana asal wagashi ini? Bahan apa yang digunakannya? Bagaimana cara terbaik untuk menikmatinya? Berikut ini akan dijelaskan satu persatu hal yang berkaitan dengan wagashi ini.
Mar 29. 2024
Mengenal Camilan & Penganan Khas Jepang (Wagashi) - Penjelasan Lengkap Tentang Sejarah, Bahan, Jenis, dan Cara Terbaik Untuk Menyantapnya

Latar belakang & sejarah tentang Wagashi
Wagashi atau penganan manis khas Jepang konon telah diciptakan ribuan tahun yang lalu selama periode Jomon. Mochi yang terbuat dari beras ketan adalah penganan yang pertama kali dibuat. Orang-orang di zaman kuno mengeringkan dan mengawetkan berbagai jenis kacang, menumbuknya hingga menjadi bubuk, membuang ampasnya, menggulungnya menjadi bentuk bola-bola, lalu dipanaskan untuk membuat kue mochi. Ada pula penjelasan tentang mochi di buku-buku tua sekitar tahun 934 yang menyebutkan bahwa penganan ini dibuat sebagai persembahan kepada dewa dengan menggunakan beras, yang harganya mahal kala itu, dan diperlakukan sebagai hal yang sangat sakral. Demikianlah lahirnya mochi, penganan olahan tertua di Jepang.
Selanjutnya, metode dan teknik produksi wagashi mengalami evolusi di bawah pengaruh pertukaran dengan Dinasti Tang (sekarang Tiongkok) dan budaya upacara minum teh. Seiring berjalannya waktu, berbagai jenis bahan mulai digunakan, teknik pengolahannya pun mengalami peningkatan, dan wagashi berkualitas tinggi dengan penampilan dan bentuk yang indah mulai diproduksi.
Sebenarnya, asal-usul kata kashi/菓子 berasal dari fakta bahwa orang-orang di zaman dulu yang tidak memiliki cukup makanan, akan memakan berbagai kacang-kacangan dan buah-buahan ketika mereka lapar (菓 / ka - artinya kacang-kacangan dan buah-buahan). Bagi masyarakat zaman dahulu yang belum mempunyai teknologi untuk mengolah manakanan, rasa manis alami buah-buahan merupakan hal yang istimewa. Ini menunjukkan bahwa buah-buahan tersebut dibedakan dengan makanan pokok pada zaman dahulu.
Bahan apa yang paling banyak digunakan untuk membuat wagashi?
Anko adalah bahan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan wagashi. Anko terbuat dari kacang merah halus yang sudah berbentuk pasta dan ditambahkan pemanis. Dari sekian banyak jenis kacang, azuki / 小豆, merupakan bahan penting yang tidak dapat dipisahkan dari wagashi.
Bahan-bahan khas lainnya untuk membuat wagashi adalah biji-bijian seperti beras ketan, dan agar-agar yang memiliki tekstur bulat padat saat direbus. Selain itu, karena wagashi sering dibuat dengan bentuk dan bahan yang berhubungan dengan empat musim di Jepang, buah-buahan musiman juga sering digunakan. Kacang kastanye dan kesemek pun umum digunakan sebagai bahan, sementara buah persik, pir, jeruk, dan plum sering digunakan untuk meniru bentuk atau menonjolkan aromanya.
Tipe-tipe wagashi
Selanjutnya, mari kita simak beberapa jenis wagashi. Secara garis besar wagashi dapat dikategorikan menjadi namagashi (wagashi segar/ mentah), han-namagashi (wagashi semi-mentah), dan hi-gashi (wagashi kering). Dari ketiga jenis tersebut, kami akan memperkenalkan wagashi yang paling sering ditemukan di toko-toko suvenir atau toko-toko kue Jepang. Adakah beberapa di antara kalian yang sudah pernah melihat atau bahkan mencicipinya?
Mochi
Mochi adalah penganan segar yang terbuat dari beras seperti beras ketan dan beras non ketan, serta pati yang diperoleh dari kuzu dan pakis (warabi). Sangat populer karena teksturnya kenyal. Tersedia varian musiman seperti kusamochi dan sakuramochi. Ada pula daifuku berisi anko dan bahan-bahan lainnya yang dibalut dengan mochi, serta uiro yang tidak mengandung anko.
Manju
Manju adalah penganan yang bahan-bahannya dibungkus dengan adonan yang dibuat dengan ulenan tepung terigu, tepung beras, tepung soba, dan lain-lain, lalu dikukus atau dipanggang. Secara garis besar, manju dibagi menjadi dua jenis: panggang (yaki-manju) dan kukus (mushi-manju). Ada juga berbagai jenis manju lokal di berbagai daerah di Jepang.
Monaka
Penganan Jepang yang terbuat dari adonan tipis yang terbuat dari beras ketan dan dicetak menjadi bahan kulit, dengan apitan pasta anko di antaranya. Ada juga monaka yang berbentuk mirip jimat keberuntungan, dan merupakan salah satu wagashi yang disuguhkan pada acara perayaan.
Yokan (Sejenis jeli)
Terdapat tiga jenis yokan: neriyokan yang dibuat dengan menguleni pasta anko, gula, dan agar-agar, lalu direbus dan dimasukkan ke dalam cetakan hingga mengeras; mizuyokan yang memiliki kandungan air lebih tinggi dibandingkan neriyokan; dan yang terakhir mushiyokan atau yokan kukus, dibuat dengan menambahkan tepung terigu dan bubuk pati garut ke dalam pasta anko, lalu dikukus tanpa agar. Ketiganya sering digunakan sebagai hadiah untuk perayaan.
Senbei
Selain penganan dengan rasa manis, ada juga wagashi yang mempunyai rasa asin dan gurih. Kerupuk senbei terbuat dari tepung beras Uruchi yang dikukus, digulung, dan dipipihkan menjadi tipis, lalu dibumbui dengan garam atau kecap shoyu (asin), kemudian dipanggang atau digoreng. Senbei adalah jenis camilan yang terbuat dari beras non ketan, sedangkan camilan yang dibuat dari ketan disebut "arare" atau "okaki".
Kombinasi lezat antara wagashi dan minuman
Seperti halnya kopi pahit yang pas jika dinikmati dengan kue-kue manis Barat, atau anggur merah dan wiski dengan coklat, ada minuman tertentu yang sangat cocok dipadukan bersama wagashi. Minuman teh yang cocok untuk setiap jenis wagashi akan berbeda. Tekstur namagashi yang manis dan lengket cocok dipadukan dengan teh Jepang yang beraroma kuat. Teh matcha atau teh hijau gyokuro halus juga sangat sempurna!
Sebaliknya, untuk kerupuk senbei atau penganan yang dipanggang dengan kecap asin, kami merekomendasikan bancha yang memiliki aroma dan rasa yang kuat.
Daifuku, ohagi, dan mochi cocok disandingkan dengan hojicha, teh ceylon yang tidak terlalu sepat, dan teh assam.
Bagaimana dengan artikel di atas? Silakan gunakan artikel ini sebagai referensi dan juga jangan lupa untuk membandingkan berbagai rasa wagashi saat berlibur ke Jepang!
Sumber isi
Informasi ini bersumber dari Fun Japan Communications Co., Ltd.
Tanpa pemberitahuan sebelumnya, ada kemungkinan ditutupnya fasilitas komersial, perubahan jam operasional, penghentian layanan minuman keras untuk sementara, dll.
Untuk detailnya, silahkan cek situs web resmi atau tanyakan secara langsung kepada fasilitas terkait.

