【Kuliner Jepang】Gastronomi `B-kyu Gurume` Lokal Dari Shizuoka

Shizuoka dianugerahi dengan air dan hijaunya alam. Alasan utamanya adalah air tanah dan mata air berkualitas tinggi yang berasal dari sumber air melimpah seperti Gunung Fuji. Air irigasi berkualitas tinggi tersebut digunakan untuk pertanian. Hal ini memungkinkan untuk budidaya "Shizuoka Mizu Wasabi" yang sensitif terhadap kualitas air dan lingkungan, serta menjadikannya sebagai produsen mizu wasabi nomor satu di Jepang.

Kota ini juga diberkahi dengan fitur topografi seperti Teluk Suruga dengan kedalaman 2.500 m, Teluk Enshu dengan garis pantai sepanjang 115 km, dan Danau Hamana - tempat bertemunya air laut dan air tawar. Tidak hanya itu, karena pengaruh Arus Kuroshio, Shizuoka memiliki hasil tangkapan ikan yang besar dan beragam spesies ikan. Selain ikan air tawar, lobster, dan udang sakura-ebi, budidaya belut di Danau Hamana terkenal ke seluruh penjuru Jepang.

Gyoza Hamamatsu, salah satu dari tiga jenis gyoza terbaik di Jepang, awalnya mengacu pada gyoza yang dibuat di Kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, dengan ciri khas isian daging babi, bawang, dan kubis. Namun, definisinya sekarang menjadi lebih ketat, dan gyoza harus dibuat oleh seseorang yang telah tinggal di Hamamatsu setidaknya selama tiga tahun untuk bisa disebut sebagai gyoza Hamamatsu.

Rasa manis kubis dan bawang bombay sangat seimbang dengan daging babi yang juicy. Ciri khas lain dari gyoza Hamamatsu adalah cara penataannya yang dimasak dan dipanggang dengan pola melingkar dari tengah wajan.

Fujinomiya Yakisoba mempunyai ciri khas tekstur yang unik. Mi spesialnya sangat keras dan kenyal. Pada umumnya mi dikukus terlebih dahulu lalu direbus, tetapi mi Fujinomiya Yakisoba dikukus dan kemudian didinginkan sehingga memiliki sedikit air dan tekstur yang kenyal. Menurut data dari Fujinomiya Yakisoba Society, hidangan ini tidak dapat dianggap sebagai Fujinomiya Yakisoba yang autentik kecuali memiliki semua 12 karakteristik. Selain mi, ampas daging (lemak babi goreng) dan bubuk dashi sarden juga penting untuk membuat Fujinomiya Yakisoba.

Yakisoba lokal ini telah memenangkan Gold Grand Prix pada Grand Prix B-1 pertama dan kedua, serta menjadi kuliner kelas B yang mewakili Shizuoka baik secara nama maupun kenyataan.

Berbeda dengan oden berwarna bening keemasan yang sering terlihat di minimarket atau supermarket, oden Shizuoka memiliki sup berwarna hitam. Bahan-bahan seperti urat daging sapi, motsu atau jeroan, lobak, dan produk gorengan dari pasta ikan ditambahkan ke dalam sup yang dibumbui dengan kecap asin shoyu dan direbus dengan api kecil dalam waktu lama. Saat memakannya, taburi dengan bubuk dashi atau bonito atau bubuk rumput laut (nori) hijau.

Keistimewaan oden Shizuoka lainnya adalah bahan-bahannya ditusuk pada tusuk sate bambu. Toko kue lokal juga menjualnya dalam bentuk tusuk sate. Bagi masyarakat Shizuoka, oden sudah menjadi salah satu menu jajanan sejak kecil.