Prosedur memberi hadiah di Jepang bisa jadi lebih rumit dibandingkan banyak negara lainnya. Ada etika memberi hadiah yang harus diikuti, yang semuanya mempunyai posisi penting dalam budaya Jepang. Kesempatan untuk memberi hadiah juga banyak, termasuk di dalamnya kebiasaan memberi oleh-oleh ("omiyage") setelah bepergian dari satu tempat. Dari mulai cara pemberian yang diberikan langsung atau dibungkus, jumlah hadiah dan cara menyerahkannya kepada orang lain, semuanya merupakan hal yang penting.
Jun 10. 2022
Budaya Memberi Hadiah di Jepang

Oleh-oleh (omiyage)
Ini merupakan perusahaan di Jepang dan kebanyakan orang merasa harus membeli hadiah kecil untuk semua orang saat mereka bepergian, bahkan dalam perjalanan singkat sekalipun. Biasanya omiyage adalah berupa kue, cokelat atau kue-kue ala Jepang yang dibungkus satu-satu. Jenis omiyage yang ditawarkan sangat beragam, biasanya sudah dibungkus dan siap untuk diberikan kepada teman, keluarga dan rekan kerja.
Hampir semua kawasan wisata dan pusat transportasi akan menjual omiyage dalam kotak kecil seukuran buku teks, dan biasanya dengan kisaran harga 700-1.500 yen. Makanan khas setempat juga sering jadi omiyage. Omiyage seperti ini, termasuk alkohol, juga populer sebagai hadiah untuk tuan rumah saat kamu berkunjung. Jika kamu mengunjungi keluarga atau keluarga angkat home-stay saat tahun baru, biasanya akan pilih kotak atau botol yang lebih besar - dengan kisaran harga 1.000-5.000 yen. Lebih dari itu, akan membuat tuan rumah merasa tidak nyaman dan merasa harus memberi hadiah balasan.
Hadiah amplop
Saat kamu menghadiri upacara pernikahan di Jepang, kamu akan memasukkan uang ke dalam amplop untuk ikut merayakan kebahagiaan mereka. Besarnya jumlah uang yang diberikan, adalah tergantung dari kedekatan hubungan dengan pengantin pria atau wanita, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada rekan kerja dan teman saat akan mempersiapkannya, karena akan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Cara memberi hadiah
Hadiah harus selalu dibungkus (atau setidaknya ditaruh dalam tas dari toko) dan jika dalam bentuk uang, harus dikemas dalam amplop khusus. Saat memberi hadiah, kamu memegangnya dengan kedua tangan, dan biarkan penerima menerimanya dengan kedua tangan.
Hadiah biasanya diberikan di awal daripada akhir kunjungan, dan pemberi hadiah biasanya akan bersikap sangat rendah hati soal hadiah tersebut - meskipun kalau hadiah itu adalah kesukaan mereka sendiri.
Mendahulukan para leluhur
Kalau kamu memberi hadiah di rumah keluarga Jepang, kamu mungkin akan menemukan kalau hadiah tersebut pertama kali disajikan untuk kakek-nenek atau leluhur yang sudah meninggal. Di rumah orang Jepang yang terdapat altar Buddha, hadiah sering kali pertama -tama dipersembahkan sebagai persembahan kepada leluhur.
Hadiah musim panas dan musim dingin
Dan juga, di Jepang terdapat tradisi "ochugen" pada musim panas dan "oseibo" pada musim dingin, dimana pada masyarakat Jepang terdapat kebiasaan saling memberikan hadiah.
Hadiah Natal dan ulang tahun di Jepang
Meskipun banyak kesempatan untuk memberi hadiah, Natal dan ulang tahun tidak termasuk di dalamnya. Jepang bukan negara Kristen dan bukan merupakan hari libur nasional untuk merayakan Natal secara resmi. Kalau kamu bekerja di Jepang, kamu bahkan mungkin akan bekerja pada hari Natal (tanpa menerima upah lembur atau waktu pengganti). Bagi masyarakat Jepang, Natal adalah waktunya dimana memberi hadiah kepada anak-anak, atau kepada pasangannya.
Sumber isi
Informasi ini bersumber dari
Fun Japan Communications Co., Ltd.
Tanpa pemberitahuan sebelumnya,
ada kemungkinan ditutupnya fasilitas komersial,
perubahan jam operasional, penghentian layanan
minuman keras untuk sementara, dll.
Untuk detailnya, silahkan cek situs web resmi atau
tanyakan secara langsung kepada fasilitas terkait.

